Selasa, 17 Agustus 2010

Badai Meteor Sambangi Bumi 8 Oktober 2011


Peringatan akan datangnya badai meteor dikeluarkan NASA sejak 17 Juni 2010 lalu. Badai meteor ini disinyalir sebagai badai meteor terkuat dalam lebih dari satu dekade terakhir. Para ahli astronomi telah memperhitungkan bahwa badai meteor secara sporadis akan menghujani dari luar angkasa selama 7 jam, yang diperkirakan akan terjadi pada 8 Oktober 2011.

8 Oktober merupakan puncak dari jadwal tahunan hujan meteor Draconid melintasi orbit bumi (biasa terjadi setiap tanggal 6 – 10 Oktober) yang seakan-akan kemunculannya bersumber dari konstelasi Draco The Dragon. Meteor yang muncul dinamakan Giacobinid karena meteor tersebut berasal dari serpihan partikel komet Giacobini-Zinner yang terlihat melintas dari konstelasi Draco The Dragon.

Armada luar angkasa, satelit dan stasiun luar angkasa internasional sangat terancam kedudukannya termasuk teleskop Hubble yang selama ini telah banyak berperan dalam menelusuri berbagai galaksi dan obyek antariksa lainnya. NASA belum dapat mengeluarkan pernyataan seberapa besar dampak kerusakan yang mungkin dapat terjadi, namun operator armada luar angkasa telah diperingatkan dan dipersiapkan untuk mengembangkan mekanisme pertahanan diri.

Langkah yang ditempuh NASA saat ini adalah dengan melakukan penelitian guna mengubah arah kedudukan stasiun luar angkasa internasional termasuk teleskop Hubble untuk menjamin obyek tersebut aman dari serbuan badai meteor yang akan datang. Disamping itu NASA mengeluarkan larangan perjalanan bagi para penjelajah antariksa hingga ancaman dari arus partikel batu tersebut telah lewat.

Bagi para penyedia layanan/operator yang berkaitan dengan siaran televisi, komunikasi dan navigasi satelit, tidak diperkenankan untuk mengubah kedudukan satelit karena dapat beresiko terhadap berbagai stabilitas sistem yang ada, apapun resiko yang mungkin terjadi satelit-satelit tersebut akan menghadapi badai meteor. Terlepas dari dampak hantaman langsung pada satelit, kekuatan elektro statis dari hujan meteor dapat melelehkan dan membakar komponen elektronika vital yang ada.

Secara umum, intensitas meteor yang melintasi bumi cukup rendah dengan periode intensitas dapat meningkat sekitar setiap 13 tahun sekali. Intensitas hujan meteor tertinggi tercatat, terjadi pada Tahun 1933 dimana pengamat dapat melihat sekitar 54.000 meteor/jamnya, serta pada Tahun 1946 10.000 meteor/jamnya. Pemandangan hujan meteor besar terakhir terjadi pada tahun 1998, dengan intensitas hanya beberapa ratus meteor setiap jamnya, sudah merupakan hujan meteor terbesar terakhir dari beberapa tahun belakangan ini.

William Cooke, dari Meteoroid Environment Office di pusat penerbangan angkasa Marshall NASA di Alabama mengatakan, rencana sedang dikembangkan untuk menghindari masalah ketika badai meteor tersebut diperkirakan akan menghantam bumi. “Prediksi komputer menyimpulkan bahwa beberapa ratus metor setiap jamnya dapat terlihat dari bumi pada tanggal 8 Oktober 2011.” katanya.


Sumber : waspada.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar